puisi

Sebait Sajak untuk Ibu

Ibu...
Tak pernah selesai kata ini untuk aku ucapkan
Kata tak kan mampu melukiskan
apa yang ada di dalam hati secara tuntas
Biar Saja
Rasa cinta ini untuk dirasakan
bukan sekedar menjadi tulisan
Rasa sayang ini untuk dirasakan
tidak sekedar digoreskan

Sajak para Istri

Adakah telah masuk dalam daftarmu
akan pengabdian yang setia
pada seorang lelaki
yang kau panggil suami
Telah masukkah dalam daftarmu
menampakkan senyum manismu
telah masukkah dalam daftarmu
bahwa akan mencium tangannya
telah masukkah dalam daftarmu
bahwa akan mengelu-elu kedatangannya
bak pahlawan pulang dari laga
telah masukkah dalam daftarmu
bahwa kau akan menyiapkan santapan untuknya
telah masukkah dalam daftarmu
kau akan ridho dengan pemberiannya
telah masukkah dalam daftarmu
kau akan berlaku dan bertutur lemah lembut
telah masukkah dalam daftarmu
kau akan mengasuh anak-anakmu
dengan tulus lagi ikhlas
telah masukkah dalam daftarmu
kau akan berbakti padanya
Wahai istri
syurga telah menantimu
memanggilmu
dan kau akan membuka pintu mana saja yang kau sukai
ingatlah itu wahai para istri

Belajar

Jika kau saksikan burung-burung
Yang melintasi cakrawala
Terbanglah engkau menggapai impian dan cita cita

JIka kau saksikan ikan-ikan
Yang berenang ke dalam laut
Menyelamlah engkau ke dalam lautan ilmu

Jika kau saksikan pohon-pohon
berdiri kokoh
tegarkan dirimu dan tabahlah…

Ramadhan
Rindu yang membuncah
Mengaliri relung hati

Akankah terlewat lagi
Tanpa bekas

Sungguh sayang
Tamu agung yang slalu dinanti
Kawah candradimuka yang
Membuatmu nanti
Penuh arti

Di depan Tuhan semesta alam

Ku nanti dengan penuh
Debar pesona

Izinkan kami menyapamu
Dengan sejuta asa
Izinkan kami meregukmu
Dengan sejuta rasa
Izinkan kami nanti
Menjadi kupu-kupu nan cantik
Dan mengetuk arroyyan-Mu
Amin