Rabu, 02 September 2015

KUPU-KUPU DI DALAM BUKU



karya Taufik Ismail

Ketika duduk di setasiun bis, di gerbong kereta api, di ruang tunggu
praktek dokter anak, di balai desa, kulihat orang-orang di
sekitarku duduk membaca buku, dan aku bertanya di negeri
mana gerangan aku sekarang,

Ketika berjalan sepanjang gang antara rak-rak panjang, di perpustakaan
yang mengandung ratusan ribu buku dan cahaya lampunya
terang-benderang, kulihat anak-anak muda  dan anak-anak tua
sibuk membaca dan menuliskan catatan, dan aku bertanya di
negeri mana gerangan aku sekarang,

Ketika bertandang di sebuah toko, warna-warni produk yang dipajang
terbentang,  orang-orang memborong itu barang dan mereka
berdiri beraturan di depan tempat pembayaran, dan aku
bertanya  di toko buku negeri mana gerangan aku sekarang,

Ketika singgah di sebuah rumah, kulihat ada anak kecil bertanya
tentang kupu-kupu pada mamanya, dan mamanya tak bisa
menjawab keingin-tahuan puterinya, kemudian  katanya,
“tunggu mama buka ensiklopedia dulu, yang tahu tentang
kupu-kupu”, dan aku bertanya di rumah negeri mana
gerangan aku sekarang,

Agaknya inilah yang kita rindukan bersama, di s

tasiun bis dan ruang tunggu kereta api negeri ini buku dibaca, di perpustakaan
perguruan, kota dan desa buku dibaca, di tempat  penjualan
buku laris dibeli, dan ensiklopedia yang terpajang di ruang
tamu tidak berselimut debu karena memang dibaca.


1996

Tidak ada komentar:

Posting Komentar